Pemahaman Dasar Flat Design dan Persiapan
1. Apa Itu Flat Design?
Flat design adalah gaya desain grafis yang menekankan kesederhanaan dan minimalisme. Gaya ini menghilangkan elemen desain yang kompleks dan menciptakan gambar yang rata tanpa efek tiga dimensi seperti bayangan atau gradasi. Tujuannya adalah untuk membuat elemen yang mudah dikenali dan fokus pada fungsionalitas.
Gaya ini pertama kali menjadi populer berkat antarmuka pengguna digital, tetapi dengan cepat menyebar ke berbagai aspek desain. Menggunakan kombinasi warna cerah dan bentuk geometris sederhana, flat design cenderung lebih fokus pada pengalaman pengguna yang menyenangkan. Selain itu, ia kompatibel dengan teknik desain responsif, membuatnya cocok untuk aplikasi web dan perangkat seluler.
2. Alat yang Dibutuhkan
Sebelum memulai, pastikan Anda sudah menyiapkan perangkat lunak desain seperti Adobe Illustrator, CorelDRAW, atau Inkscape. Semua program ini menyediakan alat yang diperlukan untuk membuat desain vector yang bersih dan presisi. Selain software, penting juga untuk memiliki ide atau sketsa kasar dari desain yang ingin Anda buat agar proses kreatif berjalan lancar.
Langkah awal lainnya yang perlu Anda lakukan adalah menentukan palet warna yang sesuai untuk proyek Anda. Warna adalah elemen penting dalam flat design—gunakan kombinasi warna cerah namun harmonis. Terkadang, memilih satu warna utama dan beberapa warna pelengkap dapat menjadi pilihan efektif.
Langkah-langkah Membuat Desain Vector Flat Design
1. Menggambar Bentuk Dasar
Untuk memulai desain, langkah pertama adalah menggambar bentuk dasar dari elemen yang ingin Anda ciptakan. Gunakan alat bentuk dasar pada perangkat lunak pilihan Anda, seperti persegi panjang, lingkaran, atau segitiga. Bentuk-bentuk sederhana ini adalah fondasi dari flat design.
Setelah Anda memiliki bentuk dasar, lanjutkan dengan menyesuaikan ukuran dan posisi sesuai dengan sketsa awal Anda. Gunakan grid atau panduan garis untuk menjaga proporsi yang akurat. Jika Anda bekerja dengan objek simetris, memanfaatkan fitur duplikasi dapat menghemat waktu dan usaha.
2. Penambahan Detail Minimalis
Setelah Anda membuat bentuk dasar, langkah selanjutnya adalah menambahkan detail untuk memberikan karakter dan kedalaman pada desain tanpa mengorbankan prinsip flat design. Anda bisa menambahkan elemen garis sederhana, ikon, atau simbol yang relevan dengan tema desain.
Namun, berhati-hatilah untuk tidak menambahkan terlalu banyak detail yang dapat merusak kesederhanaan. Ingat: dalam flat design, “less is more.” Fokuslah pada elemen yang mendukung komposisi dan pesan visual yang ingin Anda sampaikan kepada penikmat desain Anda.
Finalisasi dan Optimasi Desain
1. Pengaturan Warna dan Konsistensi
Setelah semua elemen dasar dan detail ditambahkan, saatnya memeriksa skema warna keseluruhan dari desain Anda. Pastikan setiap warna berfungsi harmonis satu sama lain. Pada tahap ini, Anda bisa bereksperimen dengan kontras warna untuk membuat elemen penting lebih menonjol.
Selain warna, perhatian khusus juga perlu diberikan pada konsistensi elemen. Pastikan setiap bentuk, garis, dan ikon memiliki gaya yang menyatu agar desain terlihat profesional. Keseragaman ini termasuk dalam ukuran garis, sudut lengkung, dan jarak antar elemen.
2. Mengekspor dan Menyimpan Desain
Langkah terakhir dalam tutorial ini adalah menyimpan desain Anda dalam format vector yang sesuai, seperti SVG atau PDF, yang mempertahankan kualitas gambar tanpa kehilangan detail ketika diperbesar atau diperkecil. Bila desain ini akan digunakan untuk web, Anda bisa menyimpan dalam format PNG agar tetap mendukung penggunaan digital.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda sekarang memiliki desain vector flat design yang siap untuk digunakan dalam berbagai proyek kreatif. Kelebihan desain ini adalah fleksibilitas dan kemudahan untuk disesuaikan dengan kebutuhan klien atau proyek Anda.