Memahami Ciri Khas Retro Wave dan Synthwave Art
Retro wave atau synthwave art merupakan gaya ilustrasi yang terinspirasi dari estetika visual era 80-an. Oleh karena itu, gaya ini menonjolkan warna neon yang mencolok, gradien cerah, garis-garis futuristik, serta elemen geometris yang kuat. Selain itu, banyak desainer memilih gaya ini karena mampu memberikan kesan nostalgia, energik, dan futuristik secara bersamaan. Bahkan, tren ini terus berkembang, terutama pada desain musik elektronik, sampul poster, visual game, hingga konten media sosial.
Secara umum, karakter utama retro wave meliputi kombinasi warna seperti ungu, pink neon, biru elektrik, cyan, hingga oranye sunset. Kemudian, gaya ini sering menggunakan elemen seperti grid horizon, matahari terbelah (sunset stripes), silhouette kota futuristik, dan jaringan garis 3D. Dengan memahami ciri ini sejak awal, Anda bisa membangun komposisi desain vector yang lebih konsisten dan menarik.
Selain itu, penting untuk memperhatikan bahwa synthwave art memiliki atmosfer tertentu—lebih gelap, dramatis, dan penuh cahaya neon. Karena itu, dalam proses desain, Anda harus mampu menyeimbangkan kontras kuat dengan harmonisasi warna sehingga hasil akhirnya tetap nyaman dipandang.
Teknik Dasar Membuat Ilustrasi Vector Synthwave
Setelah memahami gaya visualnya, langkah berikutnya adalah mulai menerapkan teknik dasar dalam pembuatan ilustrasi vector synthwave. Pertama, cobalah membuat elemen grid atau horizon yang menjadi ciri paling ikonik. Anda bisa memanfaatkan Pen Tool di software vector seperti Adobe Illustrator, CorelDRAW, atau Inkscape. Buat garis horizontal dan vertikal yang teratur, lalu tambahkan efek glow agar tampil lebih hidup.
Selanjutnya, buat bentuk matahari khas synthwave. Biasanya, matahari digambar berbentuk lingkaran lalu dipotong menjadi garis-garis horizontal untuk menciptakan efek “sunset stripes”. Tidak hanya itu, Anda juga perlu menambahkan gradasi warna neon agar suasana 80-an semakin terasa. Gunakan warna pink ke orange, atau kombinasi ungu dan cyan untuk mendapatkan kesan futuristik.
Kemudian, cobalah membangun elemen background menggunakan siluet gedung, gunung low-poly, atau pohon palm. Walaupun bentuknya minimalis, siluet ini memberi kedalaman visual pada ilustrasi Anda. Agar lebih menarik, terapkan efek outer glow atau neon strokes pada beberapa objek. Dengan begitu, desain vector akan terlihat dramatis sekaligus energik.
Menerapkan Warna Neon dan Efek Glow yang Tepat
Dalam synthwave art, pemilihan warna adalah kunci utama yang menentukan kualitas akhir ilustrasi. Oleh sebab itu, pastikan Anda menggunakan palet warna yang konsisten dan relevan dengan mood retro futuristik. Sebagai contoh, campuran pink neon, ungu gelap, biru elektrik, cyan terang, serta sedikit warna kuning dapat menciptakan suasana yang sangat khas.
Selain itu, efek glow atau neon light menjadi elemen wajib. Gunakan teknik blur dan transparency pada outline atau bagian tertentu sehingga cahaya tampak menyebar secara natural. Namun, penting untuk tidak berlebihan. Glow yang terlalu kuat justru membuat vector tampak kusam dan tidak fokus.
Berikut beberapa tips mengatur efek glow:
-
Tambahkan outline putih tipis sebelum menerapkan warna neon agar cahaya lebih stabil.
-
Gunakan Gaussian Blur pada level rendah untuk hasil glow lebih realistis.
-
Atur blending mode ke Overlay, Screen, atau Add untuk efek neon yang lebih hidup.
-
Pastikan kontras antara background gelap dan cahaya neon tetap seimbang.
Sebagai tambahan, Anda juga bisa membuat kombinasi gradien multicolor. Gradien neon yang smooth akan memberikan transisi warna yang menyenangkan sekaligus memperkuat atmosfer synthwave di keseluruhan komposisi.
Tips Profesional Agar Hasil Vector Retro Wave Lebih Menonjol
Untuk menghasilkan karya synthwave art yang benar-benar memikat, Anda perlu memadukan teknik kreatif dengan pemahaman komposisi visual. Pertama, mulailah dengan membuat sketsa sederhana agar alur komposisi lebih jelas. Dengan cara ini, Anda dapat menentukan titik fokus, arah cahaya, hingga penempatan elemen dengan lebih terencana.
Kemudian, gunakan tekstur grain atau efek noise halus pada background. Meskipun vector biasanya bersih, tekstur kasar justru memberikan kesan analog yang identik dengan estetika retro. Setelah itu, tambahkan elemen garis diagonal atau bentuk geometris futuristik untuk memperkuat nuansa vintage futurism yang menjadi ciri synthwave.
Selanjutnya, jangan lupa memperhatikan aspek keseimbangan visual. Cahaya neon yang terlalu banyak atau warna yang terlalu kontras bisa membuat desain terasa berat. Karena itu, gunakan area gelap sebagai ruang bernapas agar fokus benar-benar tertuju pada bagian utama ilustrasi.
Terakhir, lakukan rendering akhir dengan mengurangi detail kecil yang tidak diperlukan. Synthwave art adalah perpaduan ketegasan bentuk dan kilauan neon, sehingga minimalisme menjadi bagian dari estetikanya. Jika dikerjakan dengan strategi dan teknik yang tepat, Anda tidak hanya menghasilkan karya yang menarik, tetapi juga mampu bersaing di berbagai platform visual modern.
