Memahami Konsep Flat Design dalam Desain Vector
Flat design adalah gaya desain grafis yang mengutamakan kesederhanaan, bentuk-bentuk dasar, dan warna-warna cerah tanpa efek bayangan atau gradien kompleks. Gaya ini sangat populer karena tampilannya yang modern, bersih, dan mudah dipahami oleh pengguna. Oleh karena itu, memahami flat design menjadi langkah penting sebelum memulai proses desain vector di Figma. Selain itu, flat design memungkinkan desainer menyampaikan pesan secara langsung dan efektif, sehingga cocok digunakan pada antarmuka aplikasi, poster, maupun ilustrasi digital. Dengan mempelajari prinsip-prinsip ini, desainer dapat menghasilkan karya yang menarik dan profesional.
Lebih lanjut, flat design juga membantu menjaga fokus audiens pada elemen penting dalam desain. Dengan menggunakan bentuk sederhana dan palet warna minimalis, desainer dapat menonjolkan informasi utama tanpa gangguan visual berlebihan. Konsep ini, tentu saja, sangat relevan bagi desainer yang ingin membuat ilustrasi yang mudah dikenali dan responsif di berbagai platform.
Menyiapkan Workspace Figma untuk Flat Design
Setelah memahami konsep dasar, langkah berikutnya adalah menyiapkan workspace Figma. Pertama, buka Figma dan buat proyek baru, kemudian tentukan ukuran artboard sesuai kebutuhan, misalnya 1080×1080 piksel untuk media sosial atau ukuran kustom untuk presentasi. Selanjutnya, atur grid atau guidelines agar elemen desain tersusun rapi dan proporsional. Dengan cara ini, desain yang dihasilkan akan lebih presisi dan profesional.
Selain itu, jangan lupa mengaktifkan fitur penamaan layer dan grup agar proses pengeditan lebih mudah di kemudian hari. Kemudian, pilih palet warna flat design yang konsisten, misalnya warna-warna pastel atau kontras cerah. Dengan transisi yang baik antara elemen, palet warna ini akan membantu menciptakan suasana desain yang harmonis. Bahkan, kamu dapat menyimpan gaya warna di panel Styles untuk memudahkan penggunaan ulang pada proyek selanjutnya.
Langkah-Langkah Membuat Vector Flat Design di Figma
Selanjutnya, mulailah proses pembuatan vector flat design. Gunakan Shape Tool atau Pen Tool untuk membuat bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran, persegi, atau segitiga. Setelah itu, susun elemen-elemen tersebut menjadi ilustrasi sesuai konsep yang telah direncanakan. Misalnya, untuk membuat ilustrasi karakter sederhana, gabungkan lingkaran untuk kepala, persegi panjang untuk tubuh, dan bentuk-bentuk lain sebagai detail tambahan.
Selain itu, manfaatkan fitur Boolean Operations di Figma untuk menggabungkan atau memotong bentuk. Dengan teknik ini, kamu bisa menciptakan bentuk baru tanpa perlu menggambar ulang. Jangan lupa atur ukuran, posisi, dan jarak antar elemen menggunakan panel Align agar tampilan tetap seimbang. Kemudian, terapkan warna-warna flat yang sudah dipilih sebelumnya pada setiap elemen untuk memperkuat gaya desain. Sebagai tambahan, gunakan fitur Vector Networks untuk menggambar jalur yang lebih kompleks namun tetap rapi.
Tips Kreatif untuk Menyempurnakan Flat Design di Figma
Terakhir, agar hasil desain lebih menarik, terapkan beberapa tips kreatif. Pertama, gunakan ikon sederhana atau elemen grafis minimalis untuk menambah detail tanpa mengurangi kesan flat. Kedua, perhatikan hierarki visual dengan menonjolkan elemen utama melalui ukuran lebih besar atau warna kontras. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan plugin Figma seperti Icons8 atau Color Palettes untuk mempercepat proses desain. Dengan begitu, alur kerja menjadi lebih efisien dan hasil akhir terlihat profesional.
Namun demikian, pastikan setiap elemen desain tetap selaras dan tidak terlalu padat agar keterbacaan terjaga. Sebagai penutup, latihan secara konsisten akan membuatmu semakin mahir menerapkan teknik flat design di Figma. Dengan pemahaman konsep yang kuat dan penerapan tips ini, kamu dapat menghasilkan desain vector flat design yang modern, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan audiens.